empty
 
 
​Yen mungkin naik meskipun ada ketegangan geopolitik

​Yen mungkin naik meskipun ada ketegangan geopolitik

Pasar saham di Jepang kembali menghadapi kesulitan sehingga membuat para trader patah semangat. Pasar saham terpuruk akibat gejolak geopolitik dan volatilitas mata uang nasional. Berdasarkan Bloomberg, rekor pertumbuhan pasar Jepang melambat dalam kondisi saat ini.

Meskipun demikian, para ahli menganggap masalah ini hanya bersifat sementara. Mereka memperhatikan indikator-indikator fundamental pasar yang stabil. Prospek jangka panjang yang mengesankan terkait dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI) menambah optimisme terhadap kondisi ini.

Para ahli strategi mata uang di Allianz Global Investors Fund divisi Jepang menantikan masa depan pasar saham negara tersebut. Para analis memperkirakan masalah ini akan teratasi dalam waktu dekat. Pada akhir tahun 2024, para ahli mengantisipasi kebangkitan pasar saham Jepang dan kembalinya kinerja puncaknya.

Penting untuk diketahui bahwa setelah mencapai rekor tertingginya, pasar saham mulai turun. Pada saat yang sama, para trader hampir kehilangan harapan akan penurunan suku bunga AS dalam waktu dekat. Hal ini, pada akhirnya, memperkuat dolar AS dan memberikan tekanan pada yen.

Akibatnya, mata uang nasional Jepang turun hingga hampir 155 terhadap USD. Sehubungan dengan hal ini, otoritas moneter negara tersebut mengumumkan kemungkinan intervensi.

Semua ini berdampak negatif pada sentimen para investor. Mereka mulai menarik dananya demi aset-aset safe-haven lain. Lonjakan volatilitas yen dan konflik geopolitik di Timur Tengah semakin memperburuk keadaan.

Meskipun demikian, banyak analis yakin bahwa pada paruh kedua tahun 2024, saham perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi pasar rendah yang fokus di pasar domestik akan tumbuh. Perhatikan bahwa perusahaan-perusahaan ini mendapatkan keuntungan dari penguatan yen. Selain itu, perusahaan-perusahaan kecil memiliki lebih banyak pengalaman dalam penerapan AI. Sementara itu, saham perusahaan-perusahaan industri kimia yang mengimpor bahan mentah dan membayarnya dengan dolar AS masih rentan karena pertumbuhan mata uang tersebut.

Kembali

See aslo

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.