empty
 
 
UE dukung rencana AS memanfaatkan aset Rusia yang dibekukan untuk membantu Ukraina

UE dukung rencana AS memanfaatkan aset Rusia yang dibekukan untuk membantu Ukraina

Aset-aset Rusia yang dibekukan telah menjadi batu sandungan bagi para pemimpin Eropa dan Amerika. Perdebatan mengenai rencana penyitaan aset Rusia secara permanen untuk membayar kerugian akibat perang telah berlangsung sejak lama. Meskipun Uni Eropa tidak akan menyita aset-aset Rusia, mereka mendukung niat AS untuk melakukan hal tersebut.

Menurut Josep Borrell, perwakilan tinggi UE untuk urusan luar negeri dan keamanan, keputusan Kongres AS untuk menyetujui paket bantuan keuangan ke Ukraina, termasuk penggunaan dana dari bank sentral Rusia, adalah “hal yang bagus”. Aset-aset ini dibekukan oleh Amerika Serikat setelah invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022. Nasib aset-aset tersebut masih belum pasti. Namun, pada tanggal 23 April 2024, Senat secara mayoritas mengesahkan RUU untuk memberikan bantuan sebesar $61 miliar kepada Kyiv, yang kemudian ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden AS Joe Biden. Undang-undang tersebut mencakup klausul yang memberi wewenang kepada Menteri Luar Negeri AS untuk menyita dan menggunakan aset Rusia yang dibekukan di AS untuk membantu Ukraina.

Borrell menekankan bahwa inisiatif ini hanya menyangkut penggunaan keuntungan tak terduga yang dihasilkan oleh aset-aset Rusia yang tidak bergerak. “Bukan modalnya, tapi pendapatannya,” pemimpin Eropa itu menekankan. Pada saat yang sama, ia membuka kemungkinan bahwa otoritas UE dapat mengambil keputusan berbeda mengenai pembekuan aset Rusia di masa depan.

“Untuk saat ini, kami akan mengambil pendapatan ibu kota yang menurut badan hukum sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional,” jelas Borrell seraya menambahkan bahwa hal tersebut tidak akan menjadi standar ganda seperti sebelumnya. dinyatakan oleh Presiden ECB, Christine Lagarde.

Diplomat utama UE percaya bahwa negara-negara Eropa harus bertindak lebih tegas di tengah konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung. “Ini merupakan tanggung jawab strategis Eropa,” jelas Borrell. Namun, UE belum siap untuk mengambil tindakan drastis seperti menyita aset bank sentral Rusia. Setelah berbagai diskusi dan konsultasi, otoritas Eropa memutuskan untuk hanya menggunakan keuntungan dari aset bank sentral Rusia yang dibekukan. “Untuk saat ini, kami tidak akan menyita karena tidak ada cukup kejelasan mengenai apa yang bisa kami lakukan dan apa yang tidak bisa kami lakukan,” simpul kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa.

Kembali

See aslo

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.